Boima Hengki Banurea
PENGANTAR KITAB
MAZMUR
1.1. Pengertian Nama Kitab
Dalam bahasa Ibrani ada kata “mizmor”
yang artinya “sebuah nyanyian dengan iringan musik”, namun judul kitab Mazmur
dalam bahasa Ibrani adalah tehilim artinya “puji-pujian atau nyanyian
pujian.[1]
Namun, tehilim dengan jelas menujukkan bahwa kitab Mazmur dipakai
sebagai buku nyanyian dan doa seperti permohonan, pernyataan kepercayaan dan
renungan.[2]
Nama kitab ini dalam LXX adalah psalmoi. Kata Yunani (dari kata kerja psallo
yang artinya “memetik atau mendentingkan”) mula-mula digunakan untuk alat musik
petik. Kemudian kata itu menunjukkan nyanyian (psalmos) atau kumpulan
nyanyian (psalterion).[3]
Sehingga mazmur adalah nyanyian pujian orang percaya kepada Tuhan baik secara
pribadi maupun kelompok, dengan musik atau tanpa musik baik suka maupun duka, umat
tidak bisa lepas dari kegiatan bernyanyi dan bermazmur.[4]
Kitab Mazmur adalah kitab terpanjang dalam Alkitab, syairnya menyatakan
kepercayaan umat pada Allah dan meyatakan berbagai keadaan perasaan yang
dialami. Kitab Mazmur ini juga mengajak para pembaca untuk berbagi dengan Allah
setiap bagian dari hidup mereka.[5]
1.2. Latar Belakang Kitab Mazmur
Mazmur merupakan kumpulan puji-pujian dan doa yang
dikumpulkan selama kurun waktu yang panjang dalam sejarah umat Israel, paling
tidak sejak zaman Daud sampai sesudah pembuangan ke Babel.[6]
Kitab Mazmur dibagi atas 5 bagian, Mazmur 1-41, 42-72, 73-89, 90-106, dan
107-150. Alasan pembagian kitab ini diperlukan untuk kebutuhan atau sesuai
giliran tertentu. Tetapi juga mengutuki pola kitab taurat yang terdiri dari 5
kitab. Nama-nama yag digunakan pada kepala Mazmur kadang-kadang bermaksud
memberikan kewibawaan kepada Mazmur tersebut sudah biasa dalam tulisan PL
readaktor mencantumkan nama-nama yang dihormati dalam komunitas umat Allah.
Misalnya nama Daud, Musa dan Salomo.[7]
Mazmur-mazmur dalam Alkitab dapat digolongkan atas tiga
kategori umum yaitu, pujian, ratapan dan hikmat dengan sejumlah kategori
tambahan juga. Hampir setiap Mazmur berada dalam satu golongan saja, tapi ada
satu kekecualian yaitu Mazmur 22, dimana ayat 21 adalah Mazmur Ratapan,
sedangkan ayat 22-31 adalah satu Mazmur pujian. Mazmur-mazmur ratapan pada
umumnya berisi kalimat seruan di baris pertama “Ya Tuhan” pada Mazmur 3-7
adalah Mazmur-mazmur pujian jemaat hampir selalu dimulai dengan suatu kalimat
perintah (seperti nyanyian baru bagi Tuhan pada Mazmur 96-98). Mazmur ratapan
meliputi unsur seperti keluhan, petisi, kepercayaan dan nazar pujian.[8]
1.3. Penulis dan Waktu Penulisan Kitab
Mazmur
Daud disebut sebagai penulis Mazmur. Dalam tradisi, Daud
dikenal sebagai seorang penyair dan dalam kitab ini nama Daud adapun disebut
sebanyak 73 kali.[9]
Ada penulis lain adalah: Musa, Salomo, Asaf, Heman, Etan, dan satu kelompok
yang disebut bani korah.[10]
Waktu penulisan kitab ini diperkirakan mulai tahun 1000-500 SM.[11]
Kitab ini meliputi kisah mulai dari zaman Daud hingga zaman pembuangan,
sehingga diperkirakan masa peristiwa hampir 500 tahun.[12]
1.4. Ciri-Ciri Kitab Mazmur[13]
Adapun ciri-ciri khas dalam kitab Mazmur
antara lain:
1.
Merupakan kitab terpanjang dalam alkitab dan
berisi pasal yang terpanjang (119:1-176), yang terpendek (171:1-2) dan ayat
tengah (118:8).
2.
Sebagai kitab nyanyian dan ibadah Ibrani,
kerohaniannya yang dalam dan luas itu menjadikan kitab ini bagian PL yang
paling digemari dan dibaca oleh orang percaya.
3.
Sekitar separuh kitab Mazmur mencakup doa
iman di tengah kesengsaraan.
4.
Tidak ada kitab lain di Alkitab yang demikian
terang-terangan mengungkapkan perasaan dan kebutuhan manusia dalam hubungan dengan
Allah dan kehidupan ini. Nyanyian pujian dan pengabdian mengalir dari
gunung-gunung tertinggi dan seru-seruan keptusasaannya timbul dari
lembah-lembah terdalam.
5.
Ciri sastranya yang paling menonjol adalah
gaya syair yang disebut pararelisme, mencakup irama pemikiran dan bukan
6.
irama sajak atau mantra.
1.5. Tujuan Penulisan Kitab Mazmur
Kitab Mazmur sebagai doa dan pujian yang diilhamkan Roh,
dan ditulis secara umum untuk mengungkapkan perasaan yang mendalam dari hati
sanubari manusia dalam hubungannya dengan Allah. Mazmur juga ditulis untuk
dinyanyikan dan dipakai oleh jemaat mula-mula sebagai puji-pujian yang telah
menjadi sumber bahan musik gerejani. Pujian, pengucapan syukur, pengharapan,
dukacita karena dosa, kesetiaan dan pertolongan Allah adalah gagasan utama di
dalam Alkitab. Gagasan ini bergaung di dalam kitab Mazmur. Mazmur-mazmur ini
ditulis dan dikumpulkan untuk digunakan dalam ibadah umat. Kitab Mazmur menjadi
kitab pujian atau buku doa yang pertama kali digunakan dalam ibadah umat, dipergunakan
juga dalam rumah ibadah orang Yahudi (sinagoge).[14]
1.6. Tema-Tema Teologis[15]
1. Mazmur adalah kitab nyanyian yang berisi tentang refleksi iman bangsa Israel
terhadap Tuhan. Orang yang hidup di
dalam Tuhan senantiasa bernyanyi dan bermazmur. Mazmur tetap berkumandang meski
dalam suasana duka, itu sebabnya ada Mazmur ratapan. Umat Allah senantiasa
bernyanyi dalam rangkaian ibadah dan doa.
2. Inti kitab Mazmur adalah mengagungkan
karya Allah dalam hubungan antara Allah dengan Israel. Mereka senantiasa
bernyanyi sebab Allah terus-menerus berkarya ditengah-tengah mereka. Mereka
selalu heran dan takjub jika berjalan di jalan Tuhan. Seorang ahli di bidang
Mazmur pernah berkata bahwa Mazmur adalah bukti iman yang Alkitabiah di
tengah-tengah umat yang tanpa Alkitab.
3.
Mazmur bukan sekedar respon atau aksi dari
karya perbuatan Tuhan, tetapi suatu tekad bulat untuk selalu hidup di jalan
Tuhan, sepanjang hidupnya. Nyanyian adalah pengakuan iman sehingga di dalamnya
ada panggilan\ kesetiaan.
1.7. Struktur Kitab Mazmur
Struktur
Kitab Menurut Kitab Ilahi
1.
Dari segi waktu/sejarah dapat dibagi 3 yaitu:
·
Pre exilis/sebelum pembuangan: pasal 29
·
Exilis: pasal 137
·
Post exilis: pasal 150 pembuangan.
2.
Dari segi sumber Pemazmur, 5 jilid:
·
Mazmur Daud (1-4), kecuali pasal 1-2
diperkirakan tambahan redaktor untuk pengantar Mazmur hikmat
·
Mazmur pujian
Mazmur Bani Korah (42-47)
·
Dari bani Asaf (73-89)
·
Mazmur tanpa nama (noname) (90-106)
·
Mazmur dari Daud (107-150), nyanyian ziarah
(120-134), nyanyian “haleluya” (111-117, 135, 146-150), Yedutun (39:1,
62:1,77).
3.
Dari segi Mazmur
·
Mazmur Pujian: Mzm. 8, 19, 46, 100, dll
·
Mazmur Keluhan umat atau pribadi: Mzm. 74,
79, dll dan Mzm. 22, 38, dll
·
Mazmur Kerajaan (Tuhan Raja Israel dan
mesias): Mzm. 93, 45, 2
·
Mazmur Hikmat: Mzm: 1, 32, 49
·
Mazmur Ziarah: Mzm. 84, 122
·
Mazmur Ratapan: pribadi 6, 13, 22 dan
kelompok 44, 74, 79, 80
·
Mazmur berkat dan kutuk: 1, 28, 134, 137.
4.
Dari segi tradisi Yahudi, pembacaan kitab
Mazmur sering dihubungkan dengan kitab Musa sehingga kitab Mazmur dapa dibagi
atas lima kelompok, yaitu:
·
Psl. 1-41 :
berhubungan dengan kitab Kejadian berisi pemberitaan tentang manusia dan
ciptaan.
·
Psl. 412-72 :
berhubungan dengan kitab Keluaran berisi pembebasan dan penebusan.
·
Psl. 73-89 :
berhubungan dengan kitab Imamat berisi penyembahan dan tempat ibadah
·
Psl. 90-106 :
berhubungan dengan kitab Bilangan berisi perjalanan di padang gurun.
·
Psl. 107-150 :
berhubungan dengan kitab Ulangan berisi otoritas Firman dan puji-pujian.[16]
Struktur
kitab Menurut Buku Survey Perjanjian Lama
1.
Berdasarkan Penulis
·
Daud (Mazmur 3:41; 51-71)
·
Khorah (Mazmur 42-49)
·
Asaf (Mazmur 50: 73-83)
·
Nyanyian Ziarah (Mazmur 120-134)
·
Ungkapan Haleluya (Mazmur 146-150)
2.
Garis Besar Kitab Mazmur
·
Pendahuluan (1-2)
·
Pertentangan daud dengan Saul (3-41)
·
Jabatan raja Daud (42-72)
·
Krisis Asyur (73-89)
·
Intropeksi mengenai kehancuran Bait Suci dan
Pembuangan (90-106)
·
Pujian dan pemikiran tentang pulangnya orang
Israel dari pembuangan zaman yang baru (107-145)
·
Pujian Penutup (146-150).[17]
Kesimpulan:
Penafsir
lebih menerima struktur Kitab yang disajikan dalam Kitab Ilahi karena
lebih jelas dan mudah untuk dianalisis serta dipahami.
1.8. Kedudukan Kitab Mazmur dalam
Kanon
Dalam Alkitab Ibrani, kitab Mazmur terdapat pada bagian
awal kitab-kitab. Para rabi menempatkannya sebelum kitab Amsal dan tulisan
hikmat lainnya, dengan alsan bahwa kumpulan tulisan Daud harus mendahului
tulisan anaknya, Salomo. Septuaginta menempatkan kitab Mazmur pada permulaan
dari kitab-kitab puisi. Susunan dalam Alkitab Latin dan bahasa modern termasuk
bahasa Indonesia, menempatkan kitab Ayub sebelum kitab Mazmur, mungkin
didasarkan pada dugaan bahwa kitab Ayub ditulis sebelum kitab Mazmur.[18]
Kitab Mazmur mau dibuat dalam lima kelompok, itu mau dibuat sejalan dengan
Pentateukh menjadi lima kitab Musa. Dalam sinagoge-sinagoge Yahudi, pembacaan
tiap-tiap bagian masing-masing kitab Pentateukh disusul sebuah Mazmur.
Begitulah muncul lima kelompok Mazmur sejalan dengan lima kitab Musa. Tetapi
yang jelas adalah kitab Mazmur bukanlah
kumpulan lagu-lagu yang pertama, namun kitab Mazmur adalah kumpulan yang
terakhir.[19]
[1] W. S. Lasor, Pengantar Perjanjian Lama 2, (Jakarta: BPK-GM,
2012), 41.
[2] Marie Clarie, Barth Frommel & B. A. Pareira, Kitab
Mazmur1-72 Pembimbing dan Tafsiran, (Jakarta: BPK-GM, 2015), 22.
[3] W. S. Lasor, Pengantar Perjanjian Lama 2, (Jakarta: BPK-GM,
2012), 41.
[4] Agus Jetron Saragih, Kitab llahi, (Medan: Bina Media Perintis,
2016), 129.
[5]...., Alkitab Edisi Studi, (Jakarta: LAI, 2011), 867.
[6] Lukas Adi S, Smart Book Of Christianity Perjanjian Lama,
(Yogyakarta: ANDI, 2015), 69.
[7] Barnabas Ludji, Pemahaman Dasar Perjanjian Lama, (Bandung: Bina
Medis Informasi, 2009), 106.
[8] Andrew E. Hill & Jhon Walton, Survey Perjanjian Lama, (Malang:
Gandum Mas, 2008), 449.
[9] J. Blommendal, Pengantar Kepada Perjanjian Lama, (Jakarta:
BPK-GM, 1999), 148.
[10] Andrew E. Hill & Jhon
Walton, Survey Perjanjian Lama, (Malang: Gandum Mas, 2008), 446.
[11] Stanley M. Harton, Alkitab Penuntun Hidup Berkelimpahan,
(Malang: Gandim Mas, 2000), 813.
[12] Agus Jetron Saragih, Kitab llahi, (Medan: Bina Media Perintis,
2016), 131.
[13] Stanley M. Harton, Alkitab Penuntun Hidup Berkelimpahan,
(Malang: Gandim Mas, 2000), 815.
[14] ...., Alkitab Edisi Studi, (Jakarta: LAI, 2011), 814.
[15] Agus Jetron Saragih, Kitab llahi, (Medan: Bina Media Perintis,
2016), 133-134.
[16] Agus Jetron Saragih, Kitab llahi, (Medan: Bina Media Perintis,
2016), 132-133.
[17] Andrew E. Hill & Jhon Walton, Survey Perjanjian Lama,
(Malang: Gandum Mas, 2008), 451.
[18] W. S. Lasor, Pengantar Perjanjian Lama 2, (Jakarta: BPK-GM,
2012), 41.
[19] C. Groenen Ofm, Pengantar dalam Perjanjian Lama, (Yogayakarta:
Kanisius 1991), 220-221.
0 comments:
Posting Komentar